Proses Pembuatan Teh Hijau

Proses Pembuatan Teh Hijau – Teh merupakan minuman yang paling terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Di berbagai negara mempunyai teh khasnya masing – masing, bahkan minuman teh ini juga sering dihubungkan dengan minuman kesehatan.

Dalam pengolahannya, teh dibagi menjadi tiga yaitu teh fermentasi, teh semi fermentasi dan teh tanpa fermentasi. Teh fermentasi contohnya adalah teh hitam, semi fermentasi seperti teh oolong dan teh pouchong, dan tanpa fermentasi seperti teh hijau. Dalam pengolahan teh sebenarnya istilah fermentasi kurang tepat dan yang lebih tepat sebenarnya adalah oksidasi-enzimatis (disingkat : oksimatis).

dari ketiga jenis teh tersebut teh hijaulah yang boleh dinobatkan sebagai teh  yang paling baik untuk kesehatan karena kandungan katekin yang merupakan komponen bioaktif dalam pengolahan teh hijau dipertahankan jumlahnya.

Zat ini dipertahankan dengan cara menginaktivasi enzim polifenol oksidasi baik dengan cara pelayuan maupun pemanasan. Berbeda dengan pengolahan teh lainnya yang mengoksidasi zat tersebut menjadi senyawa lain. Senyawa hasil oksidasi ini adalah orthoquinon, bisflavanol, theaflavin dan thearubigin yang khasiatnya tidak sebaik katekin.

Setelah kita mengetahui sedikit tentang teh hijau lalu bagaimanakah proses pembuatan teh hijau yang memiliki manfaat dalam kesehatan ini, berikut adalah proses pembuatannya :

Pelayuan

Pelayuan teh hijau mempunyai tujuan untuk menginaktifasi enzim polyphenol oksidase agar tidak terjadi proses oksimatis dan proses ini menjadikan daun teh hijau menjadi lentur dan mudah digulung.

Pelayuan ini dilakukan menggunakan mesin Rotary Panner. Daun teh hijau dialirkan ke dalam mesin dengan keadaan panas (80 – 100°C) selama 2 – 4 menit secara terus – menerus. Proses pelayuan ini dilakukan hingga presentase daun yang layu dan yang segar mencapai nilai sekitar 60 – 70%. Proses ini akan menghasilkan daun teh yang hijau cerah, lemas dan lembut serta mengeluarkan aroma yang khas.

Penggulungan

Proses penggulungan ini bertujuan untuk membentuk mutu teh hijau secara fisik. Dalam proses ini daun teh akan digulung menjadi gulungan kecil dan kemudian akan dipotong yang dilakukan setelah daun layu keluar dari mesin pelayuan dimana proses inipun biasanya dilakukan menggunakan mesin.

Pengeringan

Proses pengeringan ini dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam daun teh hingga mencapai 3 – 4%. Proses ini biasanya dilakukan dalam dua tahap untuk mencapai kadar air yang sedemikian rendah.

Pada tahap pertama pengeringan bertujuan untuk mereduksi kandungan air dan memekatkan cairan sel yang menempel pada permukaan daun dimana hasil pengeringan pertama masih setengah kering dengan tingkat kekeringan sekitar 30 – 35%.

Proses ini dilakukan menggunakan mesin ECP dengan suhu masuk 130 – 135°C dan suhu keluar 50 – 55°C dan membutuhkan waktu selama 25 menit. Sedangkan pada tahap kedua bertujuan untuk mengeringan teh sampai kadar airnya menyentuh angka 3 – 4% dan juga guna memperbaiki gulungan.

Dalam proses inipun juga menggunakan bantuan mesin dan juga sebuah alat ukur kadar air atau moisture meter untuk memastikan kadar pada daun teh sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Sortasi dan grading

Tahap terakhir ini adalah tahap yang digunakan untuk memastikan kualitas teh dengan memisahkan teh berkualitas baik dengan kotoran – kotoran yang tidak perlu. Tahap ini juga merupakan tahapan yang penting karena mempengaruhi mutu dan kualitas teh hijau.