Kegunaan Tes Urine – Urine merupakan hasil dari proses pencernaan kita yang dapat menjadi indikator dari kesehatan dan apa yang sedang terjadi di dalam tubuh kita. Tes urine sendiri sudah sering dilakukan di rumah sakit, instalasi gawat darurat, laboratorium dan kalangan lainnya.
Tahukah Anda, bisa terdapat hingga 100 tes berbeda yang dapat dilakukan terhadap urine. Urine sendiri akan dilakukan pengujian terhadap tampilan fisiknya (warna, kejernihan, bau), pH (tingkat asam dan basa), kandungan glukosa (gula), nitrit, sel darah putih dan merah, kristal, bakteri dalam urine dsb.
Tes atau pengujian terhadap urine ini tentunya memiliki tujuan atau kegunaan tertentu, tujuan atau kegunaan tes urine tersebut adalah sebagai berikut :
Kegunaan Tes Urine
- Tes kehamilan, tes urine untuk menentukan kehamilan dapat dilakukan sendiri. Anda dapat membeli alat tes yang dijual bebas di apotek, atau dapat juga dilakukan dengan bantuan kalangan medis maupun dokter
- Mengetahui adanya zat atau obat tertentu dalam urine seseorang, biasnaya pengujian tersebut dilakukan kepada atlet, pelajar / mahasiswa, pegawai kantoran, pecandu, supir dan banyak lagi. Pengujian ini dilakukan untuk menguji adanya zat seperti opiate, benzodiazepine, barbiturate, phencyclidine, ganja, metamphetamine, amphetamine, kokain yang merupakan zat yang berbahaya
- Memantau perkembangan penyakit dan respons tubuh terhadap pengobatan yang dijalani, biasanya orang yang menderita penyakit diabetes, kerusakan dan infeksi ginjal akan disarankan melakukan tes urine. Selain itu penderita penyakit saluran kemih, lupus hingga tekanan darah juga dapat dideteksi dengan tes urine
- Mendiagnosis kondisi medis, diagnosis ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit seperti radang ginjal, protein dalam urine dan kerusakan otot. Selain itu gangguan ginjal berupa batu dan infeksi ginjal, gula darah atau diabetes yang akut dan infeksi saluran kemih juga dapat diteliti dari urine yang dikeluarkan seseorang
- Menilai gejala penyakit tertentu seperti kandungan darah dalam urine, demam, nyeri pinggang. Sering buang air kecil atau terasa nyeri saat buang air kecil, sakit perut, sakit punggung atau gejala kemih lainnya tentu akan sangat berhubungan dengan urine yang dihasilkan seseorang
- Evaluasi medis rutin atau menilai kesehatan seseorang secara keseluruhan, hal ini biasa disarankan dokter untuk memeriksa kehamilan seseorang, maupun pemeriksaan sebelum seseorang dioperasi hingga pemeriksaan rutin tahunan. Tes urine juga dapat dilakukan untuk skrining adanya penyakit ginjal, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes mellitus dan penyakit hati
- Mengukur pH, kandungan zat, sel – sel darah merah dan putih hingga bakteri atau organisme lain yang mungkin terkandung untuk mendeteksi infeksi saluran kemih maupun mendeteksi penyakit lainnya yang dapat dideteksi dengan menguji urine seseorang
Sebelum tes urine dilakukan biasanya Anda harus mengumpulkan urine paling tidak sebanyak 60 ml, kemudian barulah urine akan diteliti oleh petugas medis atau dokter.
Apabila urine berwarna pucat hingga kuning gelap, jernih, berbau seperti urine biasa, memiliki tingkat pH 4,6 – 8,01 (bila diukur dengan pH meter), tidak mengandung sel darah baik merah maupun putih maka dapat dikatakan urine tersebut normal. Selain itu urine juga harus dipastikan tidak terdapat bakteri, sel ragi, parasit atau sel skuamosa. Hal ini sangat ditentukan oleh pola hidup dan pola makan Anda.