Media Budidaya Jamur Tiram – Budidaya jamur tiram kini sudah mulai dikenal masyarakat, hal ini karena semakin tingginya permintaan akan jamur tiram. Asalkan kondisi lingkungan budidaya jamur mendukung maka budidaya jamur tiram tergolong mudah.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan budidaya jamur tiram adalah faktor media hidup jamur. Pemilihan media hidup jamur yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan.
Bagi Anda yang akan membudidayakan jamur tiram, berikut adalah media budidaya jamur tiram yang baik :
Media Budidaya Jamur Tiram
1. Serbuk Kayu
Media tanam (baglog) dasar dalam budidaya jamur tiram adalah serbuk kayu karena di dalamnya mengandung beragam zat yang bisa memacu pertumbuhan jamur tiram. Zat – zat seperti karbohidrat serat dan lignin yang terdapat dalam serbuk kayu sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur jadi gunakan serbuk kayu yang mengandung zat tersebut.
Hindari serbuk kayu yang mengandung zat metabolit sekunder atau yang disebut getah dan atsiri karena zat tersebut akan menghambat pertumbuhan jamur tiram. Oleh karena itu sebaiknya gunakan serbuk kayu yang berasal dari pohon albasia, randu, meranti dan lain – lain karena tidak mengandung getah di dalamnya.
Bahan serbuk kayu ini bisa Anda dapatkan dengan membelinya pada berbagai industri pengolahan kayu, yang terpenting adalah pastikan serbuk kayu tersebut sudah kering, bersih dan masih dalam keadaan segar. Hal ini karena serbuk kayu yang telah busuk akan sangat rentan membawa bakteri atau cendawan lain yang akan mengkontaminasi jamur. Pastikan juga serbuk kayu yang digunakan bebas dari minyak dan oli karena hal ini juga dapat menghambat pertumbuhan jamur.
2. Kapur
Kapur adalah bahan baku sebagai sumber kalsium (Ca) yang berfungsi untuk mengatur tingkat keasaman atau pH media tersebut, pastikan pH media seimbang dimana Anda dapat mengukurnya menggunakan pH meter. Anda dapat menggunakan kapur pertanian (CaCO3) ke dalam media tumbuh jamur tersebut. Kalsium dan karbon yang terkandung di dalam kapur sangat diperlukan sebagai nutrisi pertumbuhan jamut.
3. Bekatul
Bekatul merupakan bahan sisa hasil dari penggilingan padi yang dapat berupa bubuk dan butiran kecil karena pengupasan kulit padi, bekatul sendiri juga mengandung serbuk kulit padi. Selain digunakan sebagai pakan ternak, bekatul juga banyak digunakan sebagai media tanam jamur.
Bekatul ini digunakan karena sebagai sumber karbohidrat, karbon (C) dan nitrogen (N), selain itu bekatul juga mengandung vitamin B1 dan B2. Anda dapat menggunakan bekatul dari berbagai jenis padi, namun yang terpenting bekatul yang digunakan haruslah yang masih segar dan belum basi.
4. Pupuk
Penggunaan pupuk sebagai media tidaklah harus, namun bila Anda ingin menggunakan pupuk maka gunakan pupuk jenis urea dan SP-36. Sama halnya seperti bahan yang sudah disebutkan di atas, penggunaan pupuk ini adalah sebagai penambah kebutuhan nutrisi jamur.
Penggunaan pupuk ini sebenarnya mempunyai kelemahan yaitu jamur lebih rentan rusak seperti berubah warnanya dan masa simpan yang lebih singkat karena disebabkan kandungan kadar air yang terlalu banyak di dalam jamur.