Alat Ukur Kadar Air Bahan Bangunan AMA005 merupakan moisture meter yang digunakan untuk mengukur kelembaban / kadar air pada material bangunan. Berbagai material dan bahan bangunan seperti kayu, cor beton, hingga batu batanya dapat diukur kadar air dan suhunya menggunakan alat ini. Pengukuran ini akan dapat dilakukan dengan mudah karena alat ini menggunakan teknologi yang canggih dan probe pengukurannya yang sensitif. Anda hanya perlu mengaktifkan alat ini kemudian tancapkan probe alat ini pada material yang akan diukur dan tahan selama beberapa saat. Setelah beberapa saat maka hasil pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar LCD alat ini dalam bentuk angka digital.

Untuk Anda yang berkerja atau yang berhubungan dengan bidang konstruksi tentu penggunaan alat ini akan sangat membantu dalam pekerjaan Anda. Tentu untuk membuat bangunan dengan kokoh diperlukan bahan atau material terbaik. Dan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi kekuatan bahan atau material tersebut adalah faktor kadar airnya. Bahan atau material yang memiliki kadar air tinggi seperti kayu maka akan mudah lapuk, selian itu dimensinya juga tidak stabil karena sifat kembang susutnya belum hilang. Begitu juga dengan tembok maupun batu bata yang memiliki kadar air tinggi maka akan mudah ditumbuhi jamur dan lumut.

Fitur Alat Ukur Kadar Air Bahan Bangunan AMA005 :

  • Dua paramter pengukuran yaitu persentase kadar air dan suhu
  • Tersedia preset pengukuran untuk 7 material bangunan
  • Menggunakan layar LCD yang besar yang memudahkan pembacaan hasil pengukuran
  • Jangkauan pengukuran yang lebar untuk berbagai macam bahan bangunan

Spesifikasi Alat Ukur Kadar Air Bahan Bangunan AMA005 :

  • Parameter : Kelembaban material dalam %, temperatur dalam ℃, ℉
  • Akurasi : Konduktivitas pengukuran : ±2% ; Temperatur : ±1℃
  • Resolution : 0,1% ; 0,1℃ ; 0,1℉
  • Jangkauan pengukuran : 0,0% – 95,7% ; -10 – +50℃
  • Digital display : 3 digitals
  • Material yang dapat diukur :
    • Material 1 (8,9 – 95,7 %) : Untuk pengukuran kayu keras seperti beech, cemara, pinus, birch, sakura/ceri, kenari, dll
    • Material 2 (7,1 – 80 %) : Untuk pengukuran kayu lunak seperti kayu ek, pinus, maple, ash-tree, cemara, merandi, dll
    • Material 3 (1 – 2,5 %) : Untuk pengukuran bidang semen ataupun beton bahkan produk-produk plaster/gipsum
    • Material 4 (0 – 3,3 %) : Untuk pengukuran bidang anhidrit
    • Material 5 (0,7 – 3,8 %) : Untuk pengukuran adukan semen
    • Material 6 (0,5 – 7,4 %) : Untuk pengukuran adukan kapur
    • Material 7 (0 – 23,4 %) : Untuk pengukuran batu bata