Lama Alkohol di Dalam Tubuh

Lama Alkohol di Dalam Tubuh – Mengetahui berapa lama kadar alkohol bertahan dalam tubuh sangat penting untuk mencegah adanya interaksi berbahaya dengan obat – obatan yang akan Anda minum. Terlebih bagi Anda yang akan menjalani tes kesehatan, tentu tubuh Anda harus siap dan bersih dari kadar alkohol.

Hal ini juga berpengaruh terhadap seberapa lama Anda dapat mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin setelah Anda mengkonsumsi minuman beralkohol. Oleh karena itu Anda harus tahu seberapa alkohol bertahan di dalam tubuh kita.

Lamanya kadar alkohol di dalam tubuh bergantung pada tes kandungan alkohol tubuh yang dilakukan, berikut adalah jenis tes alkohol yang sering dilakukan :

  • Dalam nafas : Alkohol dapat dideteksi dalam napas melalui tes breathlyzer, tes ini untuk menguji kadar alkohol selama 24 jam kebelakang yang dapat dilakukan dengan alcohol tester
  • Dalam urine : Pengujian ini dilakukan dengan melakukan tes etil glukonorida (EGT) metabolit yang akan mendeteksi alkohol dalam 3 – 5 hari terakhir
  • Di dalam aliran darah : Tes menggunakan sampel dilakukan untuk menguji konsumsi alkohol selama 12 jam terakhir
  • Di air liur : Dengan menguji air liur maka dapat mendeteksi alkohol yang dikonsumsi selama 1 – 5 hari kebelakang
  • Di rambut : Alkohol tubuh juga masih dapat dideteksi pada saat tes obat folikel rambut hingga 90 hari sesudah mengkonsumsi minuman beralkohol

Bagaimana minuman beralkohol diserap dalam tubuh?

Saat Anda mengkonsumsi minuman beralkohol maka awalnya alkohol akan masuk sistem pencernaan tubuh, namun alkohol tidak dicerna seperti makanan dan minuman lainnya. Paling tidak sebanyak 20% alkohol yang Anda konsumsi akan langsung masuk ke dalam pembuluh darah dan dari pembuluh darah akan langsung dibawa ke otak. Sedangkan sisanya akan masuk ke dalam usus halus dan pada akhirnya juga akan masuk ke dalam aliran darah.

Pada saat aliran darah kita sudah dimasuki alkohol maka tubuh akan memprosesnya dengan kecepatan 20 mg/dL per jam. Jadi bila di dalam tubuh Anda terdapat sekitar 40 mg/dL maka tubuh Anda membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk memecah dan memproses alkohol tersebut. Dan tubuh kita cenderung lebih cepat menyerap alkohol dibandingkan membuangnya, tubuh hanya dapat mengeluarkan atau membersihkan kadar alkohol sebesar 0,016 persen setiap jam.

Sebagai contoh orang dengan berat tubuh sekitar 68 kg mengkonsumsi 1 gelas alkohol maka orang tersebut akan mengalami peningkatan kadar alkohol dalam darah sekitar 0,02 persen. Akan tetapi tubuhnya hanya bisa mengeluarkan kadar alkohol 0,016 persen setiap jam. Karenanya bila orang tersebut mengkonsumsi alkohol sebanyak 1 gelas dalam 1 jam maka konsentrasi alkohol dalam darah (blood alcohol concentration) orang tersebut akan terus meningkat dengan cepat.

Bagaimana tubuh mengeluarkan alkohol?

Tubuh kita akan mengeluarkan alkohol melalui penyaringan yang dilakukan organ hati dan apabila ada gangguan pada organ hati maka proses pembersihan alkohol ini akan melambat atau terganggu. Ukuran hati dan seberapa sehat kondisi hati juga akan berpengaruh terhadap proses metabolisme tubuh dalam memproses alkohol ini.

Tubuh kita akan mengoksidasi etanol dari senyawa asetaldehida menjadi asam asetat untuk memproses alkohol di dalam tubuh. Setelah itu asam asetat ini akan diubah menjadi karbon dioksida dan air dan sekitar 5 persen alkohol yang Anda minum nanti akan dikeluarkan oleh tubuh. Alkohol tersebut akan dikeluarkan melalui keringat, nafas, urine, feses, maupun air liur.

Apa saja yang mempengaruhi kemampuan tubuh mencerna alkohol?

Tentunya lamanya waktu tubuh dalam memproses dan membuang alkohol ini juga tergantung pada kondisi kesehatan orang tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya tubuh memproses alkohol :

  • Jenis kelamin : Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ahli dari John Hopkins University menyebutkan bahwa perempuan lebih cepat mencerna alkohol dari pada laki – laki
  • Massa lemak dalam tubuh
  • Usia : Anak – anak lebih lambat memproses alkohol dibandingkan orang dewasa karena sistem pencernaannya belum sempurna
  • Jumlah alkohol yang dikonsumsi oleh seseorang
  • Kandungan lemak dari makanan sebelumnya yang Anda makan
  • Konsumsi obat – obatan tertentu
  • Seberapa sering Anda mengkonsumsi alkohol