Dampak Positif Perubahan Iklim

Dampak Positif Perubahan Iklim – Pemanasan global merupakan masalah bersama setiap bangsa, pemanasan global dianggap sebagai biang keladi dari perubahan iklim global dan cuaca buruk yang sering terjadi.

Dampak perubahan iklim ini yang paling jelas terasa adalah sulitnya memprediksi cuaca pada beberapa tahun ini. Bahkan dengan alat canggih seperti satelit maupun alat pemantau cuaca atau weather station, tetap saja cuaca kini lebih sulit diprediksi.

Namun tahukah Anda bahwa perubahan cuaca karena pemanasan global ternyata juga memberikan efek positif, salah satunya adalah membuat rasa biji cokelat menjadi lebih enak dan unik. Bagaimana bisa hal ini terjadi?

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan jelas akan sangat dipengaruhi oleh cuaca, jika cuaca terlalu panas atau dingin maupun terlalu basah atau kering dapat menyebabkan tanaman mati. Hal ini sudah terbukti pada perkebunan anggur di dunia dimana perubahan cuaca sangat berpengaruh pada kualitas buah anggur dan wine yang dihasilkan.

Seperti yang dilansir Food & Wine beberapa waktu lalu menyebutkan sebuah tim peneliti Eropa meneliti bagaimana kondisi tanaman yang berbeda bisa mempengaruhi rasa biji kakao yang dihasilkan dan dari penelitian tersebut diambil kesimpulan yang mengejutkan.

Cuaca buruk seperti panas dan kekeringan ternyata juga memberikan efek positif pada tanaman kakao, dengan kondisi tersebut dapat meningkatkan jumlah senyawa rasa pada cokelat.

Biji kakao diproduksi di seluruh daerah tropis lembab pada kondisi lingkungan yang berbeda dari wilayah juga musim dan jenis sistem produksi. Ada dua jenis penanaman tanaman kakao yaitu agroforestry dan monoktural.

Agroforestry dilakukan dengan membangun vegetasi lain di sekitar pohon kakao yang bertujuan memberikan keteduhan, menurunkan suhu dan meningkatkan kualitas tanah bagi pohon kakao. Berbeda dengan penanaman yang dilakukan menggunakan sistem monoktural merupakan sistem pertanian yang hanya mengandalkan jumlah pohon kakao untuk dimaksimalkan.

Peneliti mengamati lima perkebunan di sekitar Bolivia dan hasilnya para periset mendapati bahwa dengan kondisi cuaca yang sama, biji kakao yang dihasilkan memiliki perbedaan komposisi kimia yang tidak signifikan. Hampir tidak ada perbedaan signifikan antara kedua sistem penanam tersebut, namun cuaca memainkan peran yang lebih penting.

Dengan naiknya suhu udara dan menurunnya kelembaban tanah menyebabkan jumlah fenol dan senyawa antioksidan lainnya yang berkontribusi pada rasa cokelat meningkat. Para periset mengatakan bahwa perbedaan ini berkontribusi pada variasi rasa biji kakao yang dapat membuat rasanya justru akan semakin enak dan unik.

ACS mengatakan bila pohon kakao mengalami stres dapat menghasilkan banyak cokelat yang beraroma, hal ini juga bisa dilakukan selama cuaca buruk agar tetap menghasilkan cokelat yang baik.

Akan tetapi kelompok Modern Farmer memutuskan untuk melihat hipotesa ini dengan cermat, mereka memandang suhu yang tinggi dan curah hujan yang berkurang merupakan hasil perubahan iklim. Hal ini dituangkan dalam ‘Could Climate Change Lead to Tastier Chocolate? Bisa jadi sebuah pandangan positif dari efek pemanasan global yang buruk.